Your Ad Here

Cari by Google

8.7.09

Tips membeli baju anak

Pakaian, kain yang menutupi bagian tubuh. Mungkin Anda berpikir, selama ini Anda tak pernah memiliki masalah dengan membeli pakaian apa pun. Mungkin hanya sedikit masalah, kekecilan atau kebesaran, lalu apa bedanya dengan pakaian bayi? Perlu Anda ketahui, bahwa ketika Anda salah memilih pakaian bayi, Anda juga bertaruh pada kesehatan bayi Anda.


Dr. Rini Sekartini Sp.AK., dokter spesialis anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSUPN Cipto Mangungkusumo menyatakan, bahwa ketika lahir, kulit bayi sangat tipis. Bahkan tak jarang seperti bisa terlihat bagian urat-uratnya. Pada bayi hingga usia 1 tahun, lapisan epidermis (bagian kulit terluar) 20-30 persen lebih tipis dibandingkan orang dewasa. Karena pertahanan di permukaan kulit belum sempurna, penyerapan iritan dari luar lebih mudah terjadi, dan ini bisa mengganggu organ bagian dalam tubuh si anak. Apalagi sistem imun bayi pun masih belum sempurna, maka harus diperhatikan bahan-bahan apa yang menyentuh kulit bayi. Kulit bayi masih sangat tipis, dan belum ada lapisan lemak tebal seperti orang dewasa. Sehingga, ketika orang dewasa terkena gesekan, mereka tak masalah, namun ketika kulit bayi tergesek, mereka gampang luka dan iritasi. Sesuatu yang tak memiliki efek berarti pada kulit sensitif orang dewasa, pada kulit bayi memiliki efek yang besar.
Dr. Rini juga menyatakan, bahwa ada 2 faktor utama yang perlu diperhatikan dalam hal memilih pakaian atau busana bagi bayi dan anak kita, yaitu aman dan nyaman. Aman dalam arti tidak membahayakan, dilihat dari materi bahan pakaian yang digunakan. Bahan yang terbaik adalah katun, karena menyerap keringat. Tidak luntur karena proses pewarnaan yang kurang tepat. Lalu tidak menimbulkan rasa gatal atau alergi di kulit. Minimalkan penggunaan aksesoris pakaian, jangan sampai membahayakan tubuh. Sementara dalam kenyamanan, perhatikan sirkulasi udara pakaian, agar tak terlalu ketat pada tubuh anak, berbahan lembut, juga mudah menyerap keringat. Jangan abaikan pula model pakaian untuk anak. Usahakan untuk memilih pakaian bayi yang modelnya sederhana dan mudah dikenakan.
Umumnya para ibu hanya menggesekkan kain untuk mengecek apakah kain cukup lembut atau tidak. Padahal kelembutan pakaian tak selalu menjadi satu-satunya faktor yang perlu diperhatikan saat membeli baju anak. Ada faktor pendukung lain, misalnya zat pewarna yang bisa saja luntur tanpa disadari ketika si kecil berkeringat. Zat pewarna tadi bisa dengan mudahnya masuk ke dalam tubuh bayi, baik melalui kulit maupun melalui mulut. Lalu, ada pula zat pada kaus yang bisa terhirup si kecil yang bisa mengganggu pernapasannya. Penting untuk para orangtua mengecek dan memastikan bahwa pakaian yang akan dikenakan pada bayi itu sudah memenuhi standar yang baik untuk pakaian anak-anak. Contohnya, merek pakaian Velvet Junior, pakaian bayi dan anak produksi lokal, yang baru-baru ini mendapatkan sertifikasi standar internasional Oeko Tex Standard 100 kelas 1. Uji standar internasional semacam ini penting untuk memastikan bahwa pakaian yang akan dikenakan anak-anak aman dan nyaman.
Tips membeli baju bayi:
1. Jangan beli dalam jumlah banyak di muka
Ketika Anda akan membeli persediaan pakaian untuk bayi saat mendekati hari kelahiran, usahakan membeli dengan jumlah cukup. Dalam artian, tak terlalu banyak, tak juga sedikit. Belilah dengan warna 'aman' atau netral. Karena Anda tak tahu pasti jenis kelamin, dan warna apa yang kira-kira pas dengannya hingga hari lahirnya, kan? Percayalah, Anda pun akan perlu alasan untuk membeli baju lagi di mal. Anda akan butuh hari libur untuk bisa jalan-jalan, bertemu ibu baru lain, mendengar anak bayi lain menangis.

2. Pikirkan kepraktisan
Tak ada alasan Anda harus membeli pakaian bayi bermerek dan berharga mahal di awal-awal kelahirannya. Bayi baru lahir akan berkembang sangat cepat. Mungkin baju-baju bayinya hanya sempat dipakai beberapa kali saja. Kebanyakan waktu, si bayi hanya akan berbaring, plus mereka akan sering buang air. Belilah pakaian dasar bayi dari produsen yang terpercaya kualitasnya dengan harga masuk akal dengan jumlah secukupnya. Lihat apakah si bayi nyaman mengenakannya, dan perhatikan tanda-tanda alergi. Lagipula, Anda mungkin akan menerima baju bayi bermerek sebagai hadiah dari teman atau saudara.

3. Ukuran
Seperti kita tahu, bayi tumbuh dengan cepatnya. Ukuran-ukuran baju pun macam-macam. Biasanya ukurannya bertuliskan, "new born", 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, dan lainnya. Bahkan ada yang memberikan kisaran, misal 3-6 bulan. Untuk permulaan, Anda bisa membeli baju dengan ukuran untuk new born, lalu karena si kecil akan tumbuh cepat, Anda bisa membeli yang berukuran lebih besar. Agar Anda tak perlu membuang-buang uang untuk pakaian saja.

4. Kenyamanan
Kenyamanan sangat penting bagi bayi, juga untuk si ibu. Agar si kecil tidak repot dengan berbagai macam potongan baju dan agar mudah dipakaikan, belilah yang potongannya 'normal'. Ada banyak pilihan pengait baju, dari kancing, velcro, risleting, dan sebagainya. Sebaiknya pilih pakaian bayi dengan pengait kancing jepret atau risleting. Karena kancing kait berpotensi tertelan, sementara velcro berpotensi mudah terbuka. Hindari pengait yang terletak di bagian punggung. Karena bayi akan lebih sering tertidur, sehingga pengait di belakang hanya akan mengganggunya. Anda juga akan butuh pakaian yang memberikan kemudahan akses untuk membuka popok. Belilah beberapa pakaian dengan bukaan di bagian bawah perut.

5. Yang perawatannya mudah
Perhatikan pula bahan yang dibeli. Meski gaun terlihat lucu pada anak-anak, namun gaun dari bahan tulle hanya akan membuat si kecil teriritasi. Pilih katun, mudah dicuci sendiri dan lebih berguna.