Your Ad Here

Cari by Google

30.5.10

Jangan biarkan bayi anda menangis terlalu lama

Menurut Dr Penelope Leach, penulis buku Your Baby And Child: From Birth To Age Five. Dia berpendapat, bayi yang stres dan dibiarkan menangis berisiko mengalami masalah psikologis di kemudian hari.

Penelope menegaskan, pendapatnya didukung dengan riset terbaru yang berhasil membuktikan bahwa bayi yang menangis berisiko mengganggu perkembangan otak dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kesulitan belajar di kemudian hari

"Ini bukan pendapat, tapi fakta bahwa membiarkan bayi menangis berdampak negatif. Sekarang kita tahu, mengapa itu berisiko," ujarnya seperti dikutip dari dailymail, pekan lalu.

Teori yang dikemukan Penelope bertentangan dengan kepercayaan populer dimasyarakat yang menyatakan bayi harus dibiarkan menangis sampai 20 menit. Beberapa pakar, termasuk Gina Ford, Penulis "The Contented Little Baby Book", menyarankan orangtua untuk membiarkan bayi menangis hingga pola tidur teratur dibentuk.

Penelope mengkritisi pendapat itu dengan menyatakan, bayi yang baru lahir tidak memiliki perkembangan mental yang memadai untuk belajar dan pergi tidur tepat waktu. "Bayi yang dibiarkan menangis nantinya bakala berhenti sendirinya, tetapi bukan karena dia belajar tidur sendiri melainkan karena dia kehausan dan meminta bantuan ibu," katanya.
Dia berujar, tangisan bayi yang berkelanjutan secara alami memicu produksi hormon kortisol, hormin penyebab stres. Selama tubuh memproduksi hormon tersebut, perkembangan otak si kecil bakal terganggu.

"Itu bukan bearti bayi tidak boleh menangis atau orang tua khawatir dan panik ketika si kecil menangis. Semua bayi menangis, sebagian bayi menangis lebih kencang ketimbang lainnya. Menangis tidak berdampak buruk pada bayi tetapi bayi yang menangis tapi dibiarkan itu yang salah," papar Penelope.
Read More

26.5.10

Hilangkan stress dengan bernyanyi

Manfaat bernyanyi berakibat pada kesehatan yang baik, manfaat ini berjalan melalui sistem endokrin di dalam tubuh yang terkait dengan emosional seseorang. Lewat menyanyi pun, dapat membantu mengendurkan saraf Anda setelah dipakai seharian bekerja. Tak perlu malu dengan kualitas suara Anda. Toh, yang terpenting dengan menyanyi bisa menghibur diri sendiri sekaligus pelepas stress . Konon, aktivitas ini bahkan mampu mengeluarkan energi positif Anda.
Hal ini cukup salurkan aktivitas menyenangkan ini di mana pun Anda berada. Seperti di rumah, kantor, pesta pernikahan sahabat, tempat karaoke, konser musisi favorit, bahkan saat berkendara di tengah kemacetan. Bahkan, otomatis, ia bisa mendatangkan perasaan gembira.

Manfaat menyanyi tersebut adalah:

1. Meningkatkan rasa kebersamaan:
Layaknya menyanyi seorang diri, saat melakukannya dengan orang lain, justru rasa kebersamaan yang akan muncul. Lihat saja, seperti sedang menyanyi bersama dengan penonton lain di sebuah konser musik atau ketika malam perpisahan saat pesta kelulusan. Seolah Anda telah mengenal orang yang berdiri di samping Anda sebagai sahabat lama.

2. Serupa dengan manfaat berolahraga aerobik:
Meningkatkan jumlah dan lancarnya sirkulasi oksigen di dalam darah. Di sisi lain dapat melatih kelompok otot besar di bagian atas tubuh bahkan ketika duduk sekalipun.

3. Mengurangi tingkat stres:
Manfaat ini berjalan melalui sistem endokrin di dalam tubuh yang terkait dengan emosional seseorang.

4. Memperpanjang umur:
Dengan menyanyi dapat melatih kerja organ paru-paru dan jantung dengan optimal. Di sisi lain ia juga dapat memperbaiki postur tubuh, mengencangkan otot perut dan punggung bila dilakukan dalam posisi menyanyi yang benar. Serta tak lupa dengan menyanyi pun dapat membantu membersihkan saluran pernapasan.

5. Memproduksi "hormon baik":
Ibarat sedang makan sebatang cokelat, yang dipercayai mampu merelaksasikan segala perasaan dan ketegangan yang tengah melanda, begitu pula manfaat menyanyi. Keduanya dipercaya dapat memproduksi si "hormon baik" yaitu hormon endorfin pada tubuh Anda.

Oleh karena itu, carilah lagu favorit dan mulai bernyanyilah sesuka hati.
Read More

25.5.10

JENIS PERAWATAN WAJAH

Jenis perawatan ini, adalah bagian dari ilmu totok yang berasal dari sistem pengobatan Tiongkok kuno. Sebenarnya yang dialami seseorang ketika menjalani perawatan totok wajah adalah melakukan pijatan (lebih berupa tekanan) pada titik-titik tertentu di wajah.

Sebelum menjalani totok, seluruh kulit wajah dibersihkan lebih dulu dengan Citra Face Cleanser, kemudian dilakukan pemijatan di seluruh wajah. Setelah pemijatan inilah, kemudian dilakukan penekanan pada titik-titik aura yang terdapat pada wajah. Setelah itu dilakukan pengompresan air dingin, dan wajah dilembapkan dengan Citra Hazeline Snow atau Citra Hazeline White & Natural Moisturizing Cream.

Dampaknya adalah wajah terlihat lebih kencang, karena otot menjadi relaks, dan sirkulasi darah yang baik membuat kulit wajah seakan bercahaya:

Javanese Mangir Totok Wajah
Pijatan di wajah yang menggunakan teknik khusus ala Jawa dengan mengaktifkan titik-titik aura wajah agar aliran darah di wajah menjadi lebih lancar sehingga wajah terlihat segar, halus, dan kencang.

Javanese Bengkoang Totok Wajah
Pijatan di wajah yang menggunakan teknik khusus ala Jawa dengan mengaktifkan titik-titik aura wajah agar aliran darah di wajah menjadi lebih lancar sehingga wajah terlihat segar, halus, dan kencang.

Chinese Totok Wajah
Pijatan di wajah yang menggunakan teknik khusus ala Cina dengan mengaktifkan titik-titik aura wajah agar aliran darah di wajah menjadi lebih lancar sehingga wajah terlihat segar, halus, dan kencang.

Ayurveda Totok Wajah
Pijatan di wajah yang menggunakan teknik khusus untuk mengintegrasikan dan menyeimbangkan tubuh, jiwa, dan agar aliran darah di wajah menjadi lebih lancar sehingga wajah terlihat segar, halus, dan kencang.

Japanese Totok Wajah
Pijatan di wajah yang menggunakan teknik khusus ala Jepang dengan mengaktifkan titik-titik aura wajah agar aliran darah di wajah menjadi lebih lancar sehingga wajah terlihat segar, halus, dan kencang. Read More

Faktor – faktor penyebab jerawat

Sejumlah pakar asal Norwegia meneliti wanita usia 18 hingga 19 tahun yang memiliki gangguan jerawat. Mereka menemukan bahwa mayoritas mengalami masalah psikologis. Cemas dan depresi dapat memperburuk kondisi kulit.

Penelitian mengungkap, rasa frustrasi menyebabkan kelenjar sebaceous memproduksi lebih banyak minyak yang bisa menyumbat pori-pori. Diane Berson, MD, anggota American Women’s Dermatologic Society pun menjelaskan, faktor-faktor yang bisa mempengaruhi timbulnya jerawat :

Hormon
Efek yang sama yaitu produksi minyak penymbat pori-pori juga dihasilkan saat terjadi perubahan hormon. Itulah sebabnya mengapa banyak gadis mengatakan rambut mereka terasa berminyak menjelang periode menstruasi. Bisa juga, jerawat timbul karena periode menstruasi yang tidak teratur.

Diet sehat
Sangat disarankan untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah secara teratur untuk mencegah jerawat. Melakukan diet golongan darah juga cukup efektif membantu menjauhkan diri dari radang kulit itu.

Kosmetika
Produk kosmetika yang banyak digunakan remaja secara serampangan juga bisa memicu timbulnya jerawat. Make-up yang salah seperti pemakaian alas bedak bisa menyumbat pori-pori pemicu jerawat. Read More

9.5.10

Usia Remaja = Usia Berisiko

Hasil riset yang digagas University College London (UCL) menyebutkan, terutama remaja usia 14 tahun dalam fase paling beresiko ketika individu menginjak usia remaja.

Riset yang melibatkan 86 remaja dan laki-laki dewasa dengan rentang usia 9 hingga 35 tahun dan gemar bermain game komputer ini juga mengungkapkan remaja diusia 14 tahun, bukanlah seperti kebanyakan anak muda lain.

Riset itu mengungkapkan diusia 14 tahun, sebagian remaja mulai gemar mengkonsumsi minuman keras, obat-obatan terlarang dan berprilaku seks tak sehat. Kecenderung macam itu dinilai peneliti lantaran kondisi remaja saat itu cenderung senang mengambil resiko.

Mereka begitu senang mengabaikan pro dan kontra atas tindakan yang mereka lakukan, dan yang terpenting buat mereka adalah mengambil kesempatan untuk memperoleh kesenangan berlebih ketimbang mereka bermain hal-hal yang aman.

Pakar Syaraf dari University College London (UCL), Dr Stephanie Burnett mengatakan alasan utama remaja mengambil resiko tidaklah disertai pertimbangan konsekuensi atas apa yang dilakukan."Itu sebabnya, mereka cenderung memilih resiko tersebut.

Sebelumnya, masing-masing relawan diminta untuk meainkan satu buah game komputer. Selama berjalannya permainan itu, mereka diharuskan membuat keputusan untuk memenangkan poin demi poin. Setelah itu, satu peneliti akan menganalisa respon emosional masing-masing dengan merekam tingkat kepuasan atau ketidakpuasaan yang dialami relawan.

Hasilnya, mereka menemukan adanya pertambahan kesenangan ketika meraka merasa menang atau lolos dari kondisi sulit. Terkait hal itu, Dr Burnett berpendapat dalam game yang dimainkan, setiap relawan diberikan kesempatan kecil untuk memenangkan banyak uang atau opsi aman berupa memenangkan sedikit uang." Kami menemukan, remaja begitu siap mengambil risiko sekalipun mereka tidak peduli dengan konseskuensinya," ujarnya.

Burnett menambahkan, pada usia remaja, otak mereka tengah berkembang. Secara otomatis, dopamin selaku hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus membantu kita merasakan kesenangan ataupun sebaliknya. "Remaja begitu senang berteriak di taman dan inilah langkah awal untuk memahami mengapa,"ungkapnya.

Sebab itu, ia menyarankan agar orang tua harus mendidik dengan cara yang berbeda. Termasuk cara untuk mencegah remaja terjerumus dari bahaya mengkonsumsi alkohol, obat-obatan terlarang serta aktivitas yang merusak. "Menceritakan kepada mereka sesuatu yang berbahaya dapat memberi harapan mereka untuk melakukan sesuatu yang seharusnya tidak mereka lakukan dan sekarang kita mengetahui mengapa harus demikian," tambahnya.

Sementara itu, wakil ketua tim peneliti, Dr Sarah-Jayne Blakemore, yang juga pakar syaraf dari UCL berpendapat tindak tanduk dari remaja menandakan ledakan dari aktivitas berbahaya. Mulai dari berkendara secara ugal-ugalan, prilaku seks tak sehat dan mulai bereksperimen dengan alkohol, pola makan tak teratur serta malas berolahraga.
Read More

8.5.10

Trik Meningkatkan Citra Diri Anda

Anda pernah merasa bahwa diri Anda tidak memiliki kelebihan apapun, tidak cukup mampu bersaing dengan orang lain atau tidak menarik? Seringkali hal ini hanya karena Anda menilai diri Anda terlalu rendah. Padahal, jika Anda tidak berusaha mengenali diri Anda lebih baik, dan tidak segera menerima diri Anda apa adanya, orang lain pun akan sulit menerima diri Anda. Bahkan, mereka akan berpikir yang sebaliknya tentang diri Anda.

Karena itu, mulailah untuk segera mengubah citra diri Anda. Bukan menjadi sosok yang baru, melainkan diri Anda yang sebenarnya. Berikut cara yang bisa Anda lakukan:

1. Buat daftar hal-hal yang memuat keahlian atau prestasi Anda. Apakah Anda pintar memasak, pernah menulis artikel di media kampus sehingga tulisan itu menjadi pembicaraan, atau Anda selalu menjadi orang yang dicari ketika teman-teman Anda menghadapi kesulitan. Setiap orang memiliki kelebihan, dan Anda mungkin sebelumnya tak menyadari kelebihan itu karena menganggapnya sudah biasa.

2. Buka kembali album foto Anda. Dengan melihat foto-foto Anda ketika masih remaja, Anda menatap diri Anda yang masih terbebas dari citra negatif yang Anda dapatkan ketika dewasa. Entah itu gambar ketika Anda membantu ibu Anda memasak di dapur, berada dalam pelukan ayah -yang memandang putrinya dengan penuh pesona, atau foto ketika Anda sedang belajar main gitar di sekolah. Apapun yang Anda lakukan saat itu, itulah diri Anda yang sebenarnya.

3. Ingatlah momen dimana Anda merasa paling bahagia. Bukalah foto-foto, atau catatan harian, yang mencatat pengalaman Anda yang membuat Anda merasa begitu hidup dan bersemangat. Selalu baca paragraf atau lihat kembali foto tersebut ketika Anda merasa kehilangan motivasi.

4. Ajarkan keahlian Anda pada orang lain. Berhentilah berfokus pada diri Anda, agar Anda merasa lebih nyaman dengan diri Anda sendiri. Biarkan orang lain mengambil manfaat dari kemampuan Anda. Misalnya saja, bila risoles buatan Anda selalu dipuji teman-teman, bawakan makanan tersebut untuk tetangga Anda. Berikan resepnya pada yang meminta.

5. Tuliskan juga sifat-sifat yang ingin Anda miliki. Misalnya, bahwa Anda selalu memandang negatif pada diri orang lain, dan ingin mengubahnya? Anda yang mudah tersinggung, dan ingin lebih terbuka dengan pendapat orang lain. Pikirkan secara detail, perbaikan seperti apa yang ingin Anda miliki.

6.Tuliskan hal-hal yang merupakan sifat Anda yang paling menarik. Apa pujian rata-rata orang mengenai diri Anda? Apakah senyum Anda yang selalu merekah setiap kali berpapasan dengan orang lain di kantor, meskipun Anda tidak mengenalnya? Apakah sikap Anda yang selalu optimis? Ataukah sikap Anda yang tak pernah ingin menonjolkan diri? Tak semua orang memiliki kualitas semacam itu, jadi, hargailah.

7. Bergerak lebih sering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan untuk tujuan kesehatan dan kebugaran kerap dikaitkan dengan peningkatan keyakinan diri, dibandingkan jika Anda melakukannya untuk tujuan kecantikan. Jalan kaki, menaiki tangga menuju lantai ruangan Anda, main bersama keponakan, dan lain sebagainya. Lakukan demi kesehatan dan kebaikan Anda sendiri.

8. Berikan pujian pada orang lain. Menyadari bahwa orang lain merasa senang dan bahagia dengan pujian yang Anda berikan, juga akan menciptakan perasaan yang lebih baik mengenai diri Anda sendiri. misalnya, jika Anda memikirkan sesuatu yang baik, langsung katakan. Cuma sedikit lho, orang yang mau memuji orang lain. Padahal, efeknya sungguh luar biasa.
Read More