Menurut Dr Penelope Leach, penulis buku Your Baby And Child: From Birth To Age Five. Dia berpendapat, bayi yang stres dan dibiarkan menangis berisiko mengalami masalah psikologis di kemudian hari.
Penelope menegaskan, pendapatnya didukung dengan riset terbaru yang berhasil membuktikan bahwa bayi yang menangis berisiko mengganggu perkembangan otak dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kesulitan belajar di kemudian hari
"Ini bukan pendapat, tapi fakta bahwa membiarkan bayi menangis berdampak negatif. Sekarang kita tahu, mengapa itu berisiko," ujarnya seperti dikutip dari dailymail, pekan lalu.
Teori yang dikemukan Penelope bertentangan dengan kepercayaan populer dimasyarakat yang menyatakan bayi harus dibiarkan menangis sampai 20 menit. Beberapa pakar, termasuk Gina Ford, Penulis "The Contented Little Baby Book", menyarankan orangtua untuk membiarkan bayi menangis hingga pola tidur teratur dibentuk.
Penelope mengkritisi pendapat itu dengan menyatakan, bayi yang baru lahir tidak memiliki perkembangan mental yang memadai untuk belajar dan pergi tidur tepat waktu. "Bayi yang dibiarkan menangis nantinya bakala berhenti sendirinya, tetapi bukan karena dia belajar tidur sendiri melainkan karena dia kehausan dan meminta bantuan ibu," katanya.
Dia berujar, tangisan bayi yang berkelanjutan secara alami memicu produksi hormon kortisol, hormin penyebab stres. Selama tubuh memproduksi hormon tersebut, perkembangan otak si kecil bakal terganggu.
"Itu bukan bearti bayi tidak boleh menangis atau orang tua khawatir dan panik ketika si kecil menangis. Semua bayi menangis, sebagian bayi menangis lebih kencang ketimbang lainnya. Menangis tidak berdampak buruk pada bayi tetapi bayi yang menangis tapi dibiarkan itu yang salah," papar Penelope.