Anda siap menerima kritik ? tidak semua orang siap menerima kritik, kita akan merasa kesal, atau tidak terima. Bila kritikan yang disampaikan tersebut benar, ada kalanya kita malah merasa begitu kecewa dan gagal, hal ini harus kita hadapi. Dengan kritik, Kita justru diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Nah, bila Anda menerima kritik, hal-hal berikut ini dapat Anda lakukan:
- Renungkan lagi. Kadang-kadang kita merasa tersinggung dengan kritik justru karena kita tahu kritik tersebut memiliki dasar yang jelas. Bila hal ini terjadi, tarik nafas dalam-dalam, lalu coba renungkan lagi. Hanya karena Anda membuat kesalahan dan harus memperbaikinya, bukan berarti Anda seorang loser. Seringkali rasa terluka atau rasa bersalah akibat dikritik itu tidak terlalu menyakitkan bila kita tidak bersikap defense.
- Jujur mengakui kekurangan. "Ya ampun, memang kurang matang, ya? Ya sudah, coba aku perbaiki." Kejujuran Anda ketika dikritik justru akan menunjukkan kematangan Anda.
- Tak usah langsung bereaksi. Akan lebih baik jika reaksi pertama Anda adalah mendengarkan dulu, dan mengatakan, "Oh, begitu ya? Nanti aku konsep lagi, mudah-mudahan besok bisa selesai." Banyak dari kita yang begitu hanyut dalam sensitivitas yang dalam, sehingga butuh waktu untuk mengenali apa yang sebenarnya kita rasakan. Jadi, ambillah waktu untuk berpikir dulu sebelum Anda bereaksi keras yang mungkin malah membuat Anda menyesal belakangan.
- Kembalilah ke masalah tersebut. Jika Anda menyesal telah mengatakan sesuatu, atau tidak mengatakan sesuatu yang seharusnya Anda katakan, lontarkan kembali topik tersebut meskipun pembahasan mengenai hal tersebut sudah berlalu. "Saya berpikir lagi tentang apa yang Bapak katakan, dan saya hanya ingin Bapak tahu bahwa saya...." Mengemukakan hal ini akan menghilangkan ganjalan di hati Anda.
- Bersimpati pada pengkritik Anda, karena hal ini bisa mencairkan situasi. Bagi sebagian orang, memberikan kritik sama sekali tidak menyenangkan. Bila hal ini terdengar keras untuk Anda, sebenarnya hal ini juga tidak nyaman bagi dia saat menyampaikannya.
- Pertimbangkan sumbernya. Siapa yang menyampaikan kritik tersebut, dan apa motivasi mereka? Jika Anda merasa telah dikritik tanpa dasar, maka Anda perlu menyampaikannya. Hal ini memang sulit, karena Anda pasti akan dianggap defensif. Bila ini yang terjadi, tak perlu langsung bereaksi (kembali ke poin 3). Pikirkan kembali hal-hal yang menjadi pembelaan Anda, dan berikan bantahan yang menunjukkan kekuatan Anda. "Saya sudah berhasil menekan pengeluaran, buktinya... (jelaskan apa yang sudah Anda lakukan)".
- Ketahui hak-hak Anda. Kadang-kadang keabsahan bisa dipertimbangkan. Perusahaan mungkin sedang bermasalah. Jika Anda sedang sial, mungkin putus hubungan kerja adalah konsekuensinya. Namun Anda bisa mempertanyakan hak-hak Anda, misalnya, atasan seharusnya memberikan surat peringatan lebih dulu. Atau, Anda baca kembali "buku putih" perusahaan untuk mengetahui apakah tindakan Anda patut diberi ganjaran sebesar itu. Anda juga memiliki hak untuk diperlakukan dengan respek, tak peduli betapa parahnya situasi Anda. Kritik yang disampaikan tanpa kepedulian adalah tindakan tidak bertanggung jawab.
- Minta pengukuran yang spesifik. Jika Anda diminta untuk melakukan perbaikan atau peningkatan hasil kerja, Anda bisa menanyakan pengukuran secara spesifik. Anda tidak bisa memenangkan balap lari bila tidak ada garis finish-nya bukan? Bersikaplah tekun, dan selalu memastikan kepuasan bersama.
- Katakan terima kasih. Benar atau salah kritik yang disampaikan kepada Anda, sampaikan terima kasih. Bagaimana pun, hal ini memberikan kesempatan bagi Anda untuk belajar dan merenung kembali.
- Sembuhkan luka-luka Anda. Memar di tubuh tentu membutuhkan kantong es atau mandi air panas. Jadi, manjakan diri Anda untuk recovery. Dengan demikian, Anda bisa menghadapi hari yang baru dengan semangat baru. Percayalah bahwa tidak ada sesuatu yang tidak dapat diatasi.