--> --> Apa yang dimaksud perokok pasif ? Perokok pasif adalah mereka yang tidak merokok, tapi terpaksa mengisap asap rokok dari para perokok yang ada di dekatnya. Ironisnya, wanita dan anak-anak merupakan korban terbanyak yang terpaksa menjadi perokok pasif. Mereka inilah yang sebetulnya paling menderita dibanding si perokok sendiri. Bahaya asap rokok bagi perokok pasif ini semakin berlipat ganda jika para perokok aktif merokok di ruang tertutup.
Asap yang keluar dari ujung rokok yang menyala atau produk tembakau lainnya. Asap rokok terdiri atas asap utama (main stream) yang mengandung 25% kadar bahan berbahaya dan asap sampingan (side stream) yang mengandung 75% kadar bahan berbahaya. Jadi, perokok pasif mengisap tak kurang dari 75% bahaya berbahaya ditambah separuh dari asap yang diembuskan keluar oleh si perokok !
Sebenarnya semua orang tentu sudah mengetahui bahaya merokok. Sayangnya, hal ini masih sangat diabaikan. Rokok dan tembakau telah menjadi epidemi global yang mengakibatkan 1 orang meninggal setiap 6 detik. Rokok juga menjadi 7 dari 8 penyebab kematian utama di dunia. Global Youth Tobacco Survey (GYTS) pada anak sekolah usia 13-15 tahun (1999-2006) di 132 negara menunjukkan 56% anak sekolah di dunia terpapar AROL di tempat-tempat umum.
Sementara laporan GYTS 2006 di Indonesia bahkan lebih tinggi lagi, yakni 81% anak sekolah menghisap asap rokok di tempat-tempat umum. Hasil uji klinik yang melibatkan hampir 5.000 orang dewasa berusia lebih dari 50 tahun menunjukkan, paparan rokok kepada para perokok pasif meningkatkan risiko terserang demensia. Selain itu juga meningkatkan risiko kanker paru, diabetes, penyakit kardiovaskular, stroke, dan kematian pada perokok pasif. Tim peneliti yang diketuai Prof. David Llewellyn dari Universitas Cambridge juga menemukan, perokok pasif yang bergaul dengan para perokok memperlihatkan hasil tes kognitif yang buruk.
Budaya malu merokok di tempat umum
Dalam lingkungan rumah dan kantor para wanita dan anak-anak menjadi perokok pasif dari suami atau anggota keluarga lain yang merokok seenaknya di dalam rumah, maupun rekan kerja yang merokok dalam ruangan selagi bekerja atau rapat. Belum lagi menghadapi para perokok yang menunjukkan sikap tidak peduli dalam angkutan umum. Menegur perokok bukanlah urusan gampang, tak jarang justru si perokok yang ditegurlah yang merasa tersinggung, bersikap tidak peduli, marah, atau malah menyalahkan si perokok pasif mengapa berada di dekatnya. Mestinya, yang merokoklah yang harus tahu diri untuk segera mematikan rokoknya atau merokoklah di luar ruangan yang berudara bebas dan sirkulasi udaranya bagus.
--> -->