Your Ad Here

Cari by Google

27.8.09

Mobil anda ???


Perkembangan automotif, cara menghidupkan mesin mobil pada keadaan dingin makin gampang. Tidak perlu lagi dicuk karena mekanisme yang namanya "cuk" tidak ada lagi. Cuk hanya pada mesin atau mobil-mobil "TUA & LAMA". Juga tidak perlu kaki di pedal gas ketika akan menghidupkan mesin.
Duduklah di belakang setir. Putarlah kunci kontak ke posisi "start" (bila menggunakan tombol, tekan tombol). Mesin yang normal akan langsung, "Jreeeng...." Kalau dihidupkan dari kondisi dingin—di pagi hari—putaran mesin di atas 1.000 rpm. Untuk mesin kecil, misalnya 1.300 cc, antara 1.100 dan 1.200 rpm. Setelah itu, beberapa puluh detik kemudian, turun dengan sendirinya ke kondisi stasioner normal (langsam), di bawah 1.000 rpm.
Waktu pemanasan mesin memang masih ada, tetapi makin singkat. Paling lama satu menit. Setelah itu, kendaraan bisa digeber. Kalaupun putaran belum kembali ke posisi stasioner, mobil sudah bisa dijalankan.
Pada teknologi injeksi atau semprotan bahan bakar terkini, bensin langsung disemprotkan ke ruang bakar. Waktu pemanasannya pun makin cepat. Itulah kehebatan mesin masa kini. Kebutuhan bahan bakar tidak lagi disedot, tetapi disemprot. Waktu pemanasan dan putaran mesin diatur oleh komputer yang mendapatkan informasi dari berbagai sensor.
Oli juga menentukan lamanya mesin dipanaskan. Begitu juga ketika distart. Oli berkualitas bagus dan viskositasnya rendah, misalnya sudah masuk kategori "energy conserving", membuat mesin lebih gampang dihidupkan. Pasalnya, hambatan yang ditimbulkan oli lebih rendah. Namun, kalau olinya kental atau viskositasnya tinggi, tentu saja dibutuhkan tenaga lebih besar untuk melawannya. Hal ini juga memengaruhi lamanya mesin dipanaskan.
Jadi, di pagi hari, jangan membiarkan mesin stasioner dalam waktu lama. Juga jangan menekan pedal gas agar putaran lebih tinggi dan mesin cepat.
Kalaupun Anda ragu, sebaiknya baca buku petunjuk pemilik. Manfaatkanlah kecanggihan teknologi masa kini !