Your Ad Here

Cari by Google

26.1.10

Situs kubur batu 5.000 SM ditemukan di Jambi - Indonesia

"Diperkirakan situs kubur batu ini berasal dari zaman purbalaka atau 4.000-5.000 tahun sebelum Masehi, dengan kondisi bangunan masih utuh, tetapi tidak ditemukan adanya kerangka manusia sebagaimana layaknya kuburan," kata Akhmad Rivai. Menurut dia, posisi bangunan tidak mengalami perubahan kecuali ada batu yang berada di lokasi itu sudah retak.

Menurut Akhmad Rivai dari Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) wilayah kerja Jambi, Bengkulu dan Babel, lokasi ditemukannya situs kubur batu itu, berjarak delapan kilometer dari Kota Pagaralam, atau 60 km dari Lahat. Lokasi penemuan situs berada di areal kebun kopi milik Lukman, warga Kota Raya Darat, Kecamatan Fajar Bulan, Lahat, berjarak sekitar 200 meter dari jalan raya desa.

Saat ini di lokasi penemuan situs kubur batu tersebut sudah dilakukan pemagaran, dan dilakukan penggalian untuk mengetahui bagian pintu masuk situs itu. Dari hasil penggalian di salah satu ruangan ditemukan lempengan batu dan pahatan arca kepala berbentuk manusia. Berbagai benda yang ditemukan dari hasil penggalian kini diamankan pemerintah daerah setempat, sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut oleh BP3 Jambi yang membawahi Sumsel. Pada setiap kubur batu itu juga terdapat pahatan dan lukisan.

"Pada bangunan rumah batu atau situs tersebut, terdapat satu pintu berukuran tinggi 1,60 meter dengan lebar dua meter, dan kemudian satu bangunan lagi berukuran tinggi 1,65 meter dan lebar 1,50 meter, yang terdapat pahatan dan lukisan serta arca berbentuk kepala manusia," kata Bpk Akhmad Rivai.

Kepala Desa Talang Pagaragung Fahrodin mengatakan hasil penemuan itu akan dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten Lahat dan instansi terkait lainnya untuk ditindaklanjuti. "Kami sudah mengamankan berbagai temuan yang terdapat dalam bangunan kubur batu itu, termasuk lokasi kubur yang sudah dilakukan penggalian, mengingat ini merupakan benda bersejarah yang harus dilindungi dan dijaga," katanya.

Ia mengatakan untuk memastikan berbagai guratan dan benda yang ditemukan pada kuburan tersebut, masih harus dilakukan penelitian oleh Balai Arkeologi. "Kami baru menurunkan tim pengawasan untuk pengamanan situs bersejarah ini, namun untuk mengetahui umur dan jenis benda-benda yang ditemukan, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut," katanya.