Your Ad Here

Cari by Google

1.2.10

Olahraga menurunkan resiko kanker payudara

KANKER payudara merupakan salah satu kanker yang paling umum diderita perempuan dan seringkali menimbulkan keresahan. Tidak perlu larut dalam cemas, ubahlah kecemasan Anda kedalam bentuk tindakan. Beberapa faktor risiko kanker payudara dapat dikurangi dengan melakukan aktivitas yang menggerakkan jantung selama 45-60 menit, hampir setiap hari dalam seminggu. Akan tetapi, olahraga sedang selama 30 menit, 5 hari seminggu.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai aktivitas fisik. Sebuah studi yang dipublikasikan di British Medical Journal menunjukkan bahwa perempuan postmenopause mendapatkan manfaat olahraga yang lebih besar dibandingkan perempuan lain.

Turunkan dan pertahankan berat badan sehat. Cobalah menurunkan berat badan untuk mencegah kanker. Setelah menopause, perempuan yang obesitas berisiko dua kali lebih besar menderita kanker payudara dibandingkan perempuan yang memiliki berat badan sehat. Selain itu mengalami penambahan berat badan juga memicu penyakit."Penambahan berat badan sebanyak 10 kilogram saja di usia dewasa turut meningkatkan risiko," terang Heather Spencer Feigelson, PhD, MPH dari ACS.
Konsumsi vitamin D. Banyak studi yang menunjukkan bahwa vitamin ini bisa melawan kanker. Temuan baru-baru ini yang dipresentasikan pada pertemuan American Society of Clinical Oncologists menyebutkan bahwa pasien kanker payudara yang kekurangan vitamin D berisiko 94 persen lebih besar mengalami penyebaran kanker dibandingkan perempuan yang memiliki vitamin D dalam kadar cukup."Saya menganjurkan perempuan untuk mengonsumsi 800-1.000 internasional unit (IU) vitamin D sehari," terang Andrew Kaunitz, MD, seorang profesor di bidang obstetri dan ginekologi dari University of Florida College of Medicine-Jacksonville.
Berhenti atau batasilah asupan alkohol. Data terbaru dari National Cancer Institute menyebutkan bahwa perempuan yang minum satu atau dua takar alkohol sehari berisiko 32 persen lebih besar menderita kanker payuadara. Selain itu, mereka yang mengonsumsi lebih banyak berisiko 51 persen lebih besar. Para pakar menganjurkan agar Anda minum alkohol tidak lebih dari satu gelas sehari.

Perhatikan penggunaan terapi hormon. Menurut Women's Health Initiative, penggunaan hormon terapi (HT) dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Studi yang mereka lakukan menunjukkan bahwa peningkatan risiko tetap bertahan selama bertahun-tahun setelah penghentian penggunaan. Pastikan menggunakan hormon hanya saat gejala-gejala menopause tidak bisa dikontrol. Selain itu, batasi durasi terapi tidak lebih dari 5 tahun. Ada baiknya menggunakan alternatif lain, seperti SSRI antidepressants untuk mengatasi kilas panas (hot flushes) dan krim vagina dengan estrogen untuk mengatasi kekeringan jaringan genital.

Lupakan pemeriksaan sendiri, tapi tingkatkan kesadaran diri. Setelah selama bertahun-tahun mendengar pentingnya melakukan pemeriksaan pribadi setiap bulan, mungkin Anda sedikit terkejut mendengar anjuran baru yang tidak mengharuskan pemeriksaan sendiri. Studi-studi telah menemukan bahwa cara tersebut tidak menyelamatkan hidup dan bisa meningkatkan kemungkinan biopsi yang sebenarnya tidak diperlukan. Tapi, banyak dokter yang enggan untuk menghilangkan pemeriksaan diri tersebut sepenuhnya."Sekitar 15 persen kanker payudara dideteksi oleh pasien itu sendiri," terang Eva Singletary, MD, dari M.D. Anderson. Karena itu, dokter tetap menganjurkan Anda untuk memperhatikan payudara anda sendiri.