Your Ad Here

Cari by Google

20.10.09

Sisi Negatif tepung putih

DIET kaya tepung putih dan makanan olahan dari tepung ini akan membuat Anda kekurangan nutrisi, mengalami konstipasi, kurang energi dan berisiko terserang berbagai penyakit kronis. Tepuing putih (dikenal juga dengan tepung yang telah diperkaya) merupakan tepung gandum yang telah kehilangan 2 bagian paling bernutrisi dan paling kaya serat dari biji, yaitu kulit ari dan embrio /bulir.

Tidak hanya kedua nutrisi penting ini yang hilang. Sekitar 50% dari kandungan kalsium, 70% fosfor, 80% besi, 98% magnesium, 75% mangan, 50% kalium, dan 65% kandungan tembaga telah rusak. Masih belum terlalu buruk? Sekitar 80% thiamin, 60% riboflamin, 75% niacin, 50% pantothenic acid dan sekitar 50% pyridoxine juga telah hilang.

Bisakah nutrisi yang hilang diganti dengan suplemen? Menurut pakar kesehatan, konsumsi suplemen vitamin dan mineral tidak bisa menggantikan nutrisi yang hilang dari diet. Begitu juga dengan istilah 'tepung yang telah diperkaya dengan nutrisi' tetap tidak bisa menggatikan nutrisi yang hilang selama pengolahan. Suplemen, menurut pakar kesehatan, tidak akan pernah bisa menggantikan makanan utuh.

Picu diabetes. Semakin banyak makanan olahan yang Anda konsumsi, maka akan semakin banyak insulin yang diproduksi tubuh untuk mengolahnya. Insulin akan memicu penyimpanan lemak, sehingga menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan kadar trigliserida, dua faktor yang bisa memicu penyakit jantung. Seiring waktu, pankreas akan kelelahan sehingga produksi insulin berhenti tiba-tiba. Hal ini akan memicu diabetes.

Melemahkan sistem kekebalan tubuh. Tepung putih beserta produk-produk olahan dari tepung ini dinyatakan sebagai bahan bakar pemicu infeksi. Selain itu, peningkatan kadar gula darah yang disebabkan oleh konsumsi makanan ini akan menurunkan ketahanan dan respon kekebalan tubuh.

Memicu gangguan ginjal. Asupan gula dan tepung olahan yang berkelanjutan akan menimbulkan stres pada ginjal dalam memompa dan menyeimbangkan hormon. Hal ini tentunya akan memperlemah ginjal dan membuat organ tersebut kesulitan merespon 'sistem darurat'. Jika kondisi ini terus berlangsung bisa memicu gagal ginjal.

Miskin nutrisi. Jangan terbuai dengan istilah 'tepung yang telah diperkaya' karena hanya 4 vitamin dan mineral yang ditambahkan kembali. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan 15 vitamin dan mineral yang hilang, disertai dengan hilangnya serat dan komponen penting lainnya (seperti antioksidan) yang turut hilang.

Roti putih adalah 'roti mati'. Tahukah Anda mengapa roti putih berwarna begitu putih sedang tepung yang diambil dari gandum atau terigu berwarna agak kecokelatan? Hal ini karena tepung tersebut telah diberi pemutih, sama seperti Anda memutihkan pakaian. Jadi, saat mengonsumsi roti putih, Anda juga turut mengonsumsi zat kimia pemutih.

Pabrik tepung biasanya menggunakan berbagai zat kimia pemutih yang cukup buruk, seperti oxide of nitrogen, chlorine, chloride, nitrosyl dan benzoyl peroxide dipadukan dengan berbagai jenis garam-garam kimia. Begitu agen pemutih, chloride oxide, dipadukan dengan protein apa pun yang masih tersisa di dalam tepung, maka akan menghasilkan alloxon. Alloxon merupakan racun dan dalam percobaan pada hewan di laboratorium terbukti menyebabkan diabetes. Chlorine oxide merusak bagian penting dari minyak bulir gandum.

Di samping itu, setengah dari asam lemak tidak jenuh yang baik untuk kesehatan telah hilang selama proses penggilingan dan hampir seluruh vitamin E hilang saat bulir dan kulit biji ari diangkat. Sebagai akibatnya, tepung pembuat roti putih yang Anda beli hanya mengandung protein kualitas rendah dan zat gula yang berakibat menggemukkan.